|
---|
Thursday, June 24, 2010
Rintik rintik pagi menyapa dingin
Kau berhenti dipersimpangan
Dari celah kau lempar recehan
Walau dompetmu berisi jutaan
Berteduh diemper restoran
Mengintip ragam menu santapan
Sedang perutku keroncongan
Tak mampu membeli beras eceran
Bercanda dibangku aneka gaya
Dicafe resto disudut sudut kota
Menghirup espresso selera kota
Hatimu tak pernah bertanya
Berapa mulut yang papa dahaga
Anak panti menonton Sinetron
Sandiwara tawa dirumah mewah
Sementara hatinya gundah
Tanpa orangtua, tanpa saudara
Dirumah sederhana, tetangga sebelah
Musim liburan panjang menjelang
Sibuk memilih Negeri seberang
Sementara aku pusing mencari pinjaman
Masuk sekolah dipinggiran
Setiap malam tak alpa berdoa
Niat hati rindu berdiakonia
Memberi diri, lebih dari perpuluhan
Yang memang menjadi milik Tuhan
Amin
Labels: POEMS
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)