|
---|
Saturday, July 31, 2010
Banjir dimusim kemarau, menggenangi makam suami
Menanti hingga air mataku berhenti
Sebelum dilepas ke alam sana
Setelah kebanjiran semasa hidup, dibelakang rumah kaca
Bingung, kelak jika ketemu di akhirat, apakah dia masih basah
Biar kubawakan api dari tungku kremasi
Agar kami dapat merasakan hangatnya cinta
Jika waktuku tiba, memilih dikremasi
Ditebar di laut santapan ikan teri
Jadi menu bagi mereka yang kucintai
Jangan disimpan di lemari besi, kuatir lupa kode sandi
Tidak bisa berjumpa dia yang kucintai
Di tungku kremasi panasnya mendidih
Meninggalkan panas bumi akibat pemanasan global
Asal jangan menghuni api neraka jahanam
Bisa ikan teri hangus lebam
Dikebumikan, artinya kembali ke bumi
Karena dari debu kembali menjadi debu
Masuk neraka atau sorga adaalah rahasia Illahi
Dengan dimakamkan atau dikremasi, tak ada yang menghalangi
Yang penting, selama di bumi saling mencintai, saling berbagi dan saling mengampuni
Percayalah, masih banyak tempat di akhirat
Menanti hingga air mataku berhenti
Sebelum dilepas ke alam sana
Setelah kebanjiran semasa hidup, dibelakang rumah kaca
Bingung, kelak jika ketemu di akhirat, apakah dia masih basah
Biar kubawakan api dari tungku kremasi
Agar kami dapat merasakan hangatnya cinta
Jika waktuku tiba, memilih dikremasi
Ditebar di laut santapan ikan teri
Jadi menu bagi mereka yang kucintai
Jangan disimpan di lemari besi, kuatir lupa kode sandi
Tidak bisa berjumpa dia yang kucintai
Di tungku kremasi panasnya mendidih
Meninggalkan panas bumi akibat pemanasan global
Asal jangan menghuni api neraka jahanam
Bisa ikan teri hangus lebam
Dikebumikan, artinya kembali ke bumi
Karena dari debu kembali menjadi debu
Masuk neraka atau sorga adaalah rahasia Illahi
Dengan dimakamkan atau dikremasi, tak ada yang menghalangi
Yang penting, selama di bumi saling mencintai, saling berbagi dan saling mengampuni
Percayalah, masih banyak tempat di akhirat
Labels: LEARNING
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)