|
---|
Friday, February 18, 2011
KENANGAN
Aku merindukan masa lalu
merindu tawa yang pernah merangkak bersama malam juga
serangkai mimpi yang tak pernah usai terjalin;
Aku merindukan masa lalu,
merindu nyeri yang sempat menghujam dan
terkubur bersama waktu
merindu tangis yang enggan meraung. menekan asa hingga ke batas sabar.
Tapi jujur saja,
aku tak mau menoleh apalagi
menyusuri lorong-lorong itu; terlalu kelam-terlalu pekat
: sungguh, aku tak punya nyali merasa sakit. lagi
merindu tawa yang pernah merangkak bersama malam juga
serangkai mimpi yang tak pernah usai terjalin;
Aku merindukan masa lalu,
merindu nyeri yang sempat menghujam dan
terkubur bersama waktu
merindu tangis yang enggan meraung. menekan asa hingga ke batas sabar.
Tapi jujur saja,
aku tak mau menoleh apalagi
menyusuri lorong-lorong itu; terlalu kelam-terlalu pekat
: sungguh, aku tak punya nyali merasa sakit. lagi
MENGENANG SENJA
Usah menekuk tanya pun berburuk sangka
nantiku kali ini bukan untuk
berkisah tentang rindu yang membatu. beku
atau mengaduh kalau bulanku merepih dalam kelu.
Tak ingin berlama-lama. Bukankah senja sudah surut?
Kataku tanpa ragu:
hanya ingin mengembalikan senyum yang kemarin tertinggal
di pojok ingatan. Mungkin kau terlupa memungutnya saat
beranjak pergi: menghujamku pilu.
aku pergi sambil menggenggam sepakat: takkan menoleh walau hati memucat oleh genangan air mata.
: selamat tinggal kenangan.
nantiku kali ini bukan untuk
berkisah tentang rindu yang membatu. beku
atau mengaduh kalau bulanku merepih dalam kelu.
Tak ingin berlama-lama. Bukankah senja sudah surut?
Kataku tanpa ragu:
hanya ingin mengembalikan senyum yang kemarin tertinggal
di pojok ingatan. Mungkin kau terlupa memungutnya saat
beranjak pergi: menghujamku pilu.
aku pergi sambil menggenggam sepakat: takkan menoleh walau hati memucat oleh genangan air mata.
: selamat tinggal kenangan.
SENJA ITU, KETIKA KAU MELANGKAH MENJAUH DARIKU
ketika rindu kian menggeliat. tak malu
ketika katakata enggan mengurai makna dalam dada
aku pun memohon dalam isak-dalam diam-dalam deru
:Tuhan, beri aku lengan yang lebih panjang agar aku dapat menjangkau punggungnya.
tapi, jarak pun
kian jauh-kian jauh-kian kian jauh-kian jauh…
aku tergugu dalam kelu
MERINDU KENANGAN
Aku tahu:
tak berhak menyalahkanmu karena
aku yang terlupa memintamu membawa serta kenangan saat
kau beranjak pergi dari hatiku. senja itu.
: aku tak berhak menggugat apa-apa
atas hati yang melapuk oleh air mata yang menggenang
pun bibir yang kaku oleh bongkahan rindu yang membeku
kelu
Note: Abis nemu foto di bawah, malah buat puisi ngaco dan maksa, hehehee...(Gaje: MODE ON)
tak berhak menyalahkanmu karena
aku yang terlupa memintamu membawa serta kenangan saat
kau beranjak pergi dari hatiku. senja itu.
: aku tak berhak menggugat apa-apa
atas hati yang melapuk oleh air mata yang menggenang
pun bibir yang kaku oleh bongkahan rindu yang membeku
kelu
Note: Abis nemu foto di bawah, malah buat puisi ngaco dan maksa, hehehee...(Gaje: MODE ON)
Labels: POEMS
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)