|
---|
Monday, September 27, 2010
SINGGAH di Benua SELATAN
Kami terus berlagu bulan
Lagu kale kale pa raiwawa *
Lembut mendayu mengalun
Adat Kenoto merayu hatiku
Pikat asmara memabukkan,
tak dapat dibendung
Tapi kerongkongan Inang
tak akan berhenti mangandung **
Dalam hening kuselipkan anyelir harum di rambutnya
Kucium pelupuk mata dibawah mascara yang berembun
Bergegas ke labuan sebelum hujan menetesi bumi Sabu
Selamat tinggal Ina tana ee, kapal berlayar ke Selatan
Byron bay, teluk tenang, kediaman seorang teman
Byron bay, teluk tenang, kediaman seorang teman
Lama kakiku tak menari dansa
Gerak sintal mengiring instrumentalia
Membuat langkahku tak seirama
Menyentuh kulitmu yang halus
Bola mataku merona merah
Kududuk melamun menjelang mentari mentari tenggelam
Kugubah syair imaginasi berlabuh di Byron bay
Dibalik kaca studio kau mengudara lagu Nasional,
lagu Sabu dan logu Batak tradisional
Gelombang suara menembus Khatulistiwa
Hingga ke kampung halaman Pariban
Kutancapkan pandang tak beralih dari wajah,
bibir yang bertatah senyum tulusmu
Hatiku terkejut karena tersayat pisau imigrasi
Penolakan tinggal lebih lama di Australi
Merajut hati dan jiwa yang sudah mulai bersemi
Mengikat adat memberimu marga Situmorang
Kemana lagi akan akan lari
*) belum menemukan gadis..lari ke Sabu dng seorang teman
**) mangandung...meraung raung tak henti seperti menangisi kematian
Labels: FRIENDSHIP
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)