|
---|
Wednesday, January 19, 2011
LESUNG PIPIT dari PARSOBURAN
Musim dingin yang menggigit tulang
Di keramaian Los Angeles hatiku beku
menetesi nafas dan mimpi mimpi
Wajah Pariban membayang diterang Bulan
Kututupi mata hatiku lari
ke hutan Kalimantan
Udara tropis sejenak menguap kenangan
Kubuka dadaku untuk berenang
Sepasang mata bola menatap dari pinggir kolam
Terpahat lesung pipit dengan sudut bibir tipis, lirih
"Panjaitan dari Parsoburan"
Kuselami dasar hati sambil menahan nafas
Terbayang lagi lesung pipit Pariban
Bagaimana mungkin melupakannya
Sayup terdengan tembang kenangan
Boasa ingkon pajumpang...... *)
Tuhan, berdosakah aku menjalin hati
dalam hutan yang gersang ini
Akankah benih sayang bersemi cinta
Melalui buah buah hati
Kugenggam erat tangan boru Panjaitan
Dengan lesung pipit di sebelah kiri
Bibir halusnya mengalunkan tembang
"Boasa ingkon pajumpang hape ingkon marsirang *)
Di keramaian Los Angeles hatiku beku
menetesi nafas dan mimpi mimpi
Wajah Pariban membayang diterang Bulan
Kututupi mata hatiku lari
ke hutan Kalimantan
Udara tropis sejenak menguap kenangan
Kubuka dadaku untuk berenang
Sepasang mata bola menatap dari pinggir kolam
Terpahat lesung pipit dengan sudut bibir tipis, lirih
"Panjaitan dari Parsoburan"
Kuselami dasar hati sambil menahan nafas
Terbayang lagi lesung pipit Pariban
Bagaimana mungkin melupakannya
Sayup terdengan tembang kenangan
Boasa ingkon pajumpang...... *)
Tuhan, berdosakah aku menjalin hati
dalam hutan yang gersang ini
Akankah benih sayang bersemi cinta
Melalui buah buah hati
Kugenggam erat tangan boru Panjaitan
Dengan lesung pipit di sebelah kiri
Bibir halusnya mengalunkan tembang
"Boasa ingkon pajumpang hape ingkon marsirang *)
*) Mengapa harus berjumpa jika akhirnya berpisah by Benny Panjaitan
Labels: POEMS
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)