|
---|
Thursday, January 13, 2011
POETRY BATTLE
1. UTOPIA DUA SEJOLI
ada sketsa wajah yang terukir di ingatan
segala pikir seketika menjadi pemuja resah
ilusi bunga-bunga musim semi
merubah malam yang akut menjadi hangat
sehangat arak Bali saat turut bersama aliran darah
membuat limbung seperti melangkah di awang-awang
lalu kata-kata menjadi semacam pondasi
untuk sebuah utopia kecil yang megah
relief tentang kisah dua sejoli yang sedang mabuk
menjadi ornamen tembok keraton
selalu indah untuk dinikmati
dari masa ke masa
Batavia, 120111
-Sinyo April-
2. CINTA PASTI KEMBALI
Duapuluhsatu hari yang kesekian
Pada jarak selemparan batu
Aku berutara tentang rindu yang lempang
Tak pernah aku tutup ruang rindu yang kosong
Biar saja embun-embun dengan leluasa hilir mudik
Setidaknya sisa wangimu tertinggal di sana
Duapuluhdua hari pada bulan desember
Tahun kesekian dalam ingatanku tentang hujanhujan
Menjadi penanda bahwa purnama, dibalik derai gerimis, membisikkan namamu
Di sini
Dua jadi di samping bilik jantungku
Tak heran, ia selalu mendegupkan namamu mulai saat itu
Duapuluhtiga hari pada hari-hari yang lindap
Ah…! Seharusnya tak perlu aku meratapi semua hal tentangmu
Semua dedaunan yang bertulis namamu telah luruh, jatuh ke alas bumi
Tak perlulah aku mencari sisa-sisa wangimu
Duapuluhempat hari pada sebuah halte tunggu yang jenuh
Aku tahu, bahwa engkau tahu jalan pulang
Serpihan jejak yang kau tandai sendiri dengan serpihan purnama
Aku tahu, senja nanti kau akan datang
Duapuluhempat hari pada senja yang temaram
Aku mendengar derap langkah rindumu
Senja temaram tak pernah berbohong
Cinta pasti kembali
kalibata, 12 jan 2011-
Tri Nugrohoo
3. PERMOHONAN HATI
ketika malam tiba
pernahkah kau berkata, ada kerlipkerlip
yang bertaburan di langit
dan kerap kita menyebut tiga permohonan
dengan mata berbinar, dan mengucapnya benar
"ada pengharapan, di sebalik keyakinan aku menunggu yang terbesar diantaranya adalah kasih"
setelahnya aku memejamkan mata, mengawang sebuah sajak patah . seperti ratapan dan kisah harapan, seperti mazmur dan nyanyian penghiburan.
lalu dalam dekapan hening, kuriuhkan resah yang rebah pada pentas malam tak bertuan.
Bandung 12.01.2011
-Ria Aprilia-
4. C A N D A
Malam ini
ku persembahkan bagimu
sepijar rindu yang tak terang
juga sepi yang bisu membeku
Jangan dulu lekas mendung berujung hujan
Aku memang begitu
selalu saja suka mencandaimu
adakah segumpal pekat kini di malammu?
cepatcepat ku tembakan lagi purnama ke langitmu.
Tangerang 12-01-2011
-Laurentius Hendi
5. PAGI DI SEBUAH BINGKAI JENDELA
Ada matahari yang terbit malas-malasan, udara dingin sisa hujan semalam, dua tetes embun yang berguling-guling mesra di rerumputan, dan kita yang bertingkah seperti embun.
Yogyakarta, 12-1-2011
-Ary Dharmayanti-
6. PENCINTA YANG GILA
di cermin, bayangan kita telah lebih dulu
bercumbu. sedangkan aku, dan kamu
masing-masing membisu. sibuk memilah rancu
rindu, dan nafsu di matamu wajarkan dulu.
jangan sampai kita terluka saat tubuhku dan
tubuhmu berbicara cinta
hey! ada yang keluar dari cermin.
setelah itu kita bercinta. tapi
hanya kamu yang gila
Praya, 13 Januri 2011 (05.21 WIB)
-Imam Surya Budi-
7. P E L A N G I
Pelangiku….
Di ujung hari, ijinkan kulebur diri bersama indah warnamu
Menelusur setiap jengkal wujud indah membentang cakrawala
Menanggalkan segurat hitam yang slalu ada sebelum engkau hadir
Dalam pintal renta semesta
Meski tanpa kata, namun ketika bahasa cinta terucap belenggu derita menjadi sirna seketika
Jakarta, 13 Januari 2011
Cahya Furi Purnama
8.TENTANG SENYUM YANG KAU SELIPKAN DI BAWAH PINTU KAMARKU KEMARIN
Sudah berulang kali kukatakan bukan,
jangan meninggalkan apaapa lagi
senyum yang kau tinggalkan kemarin telah mencuri malammalamku
cukup!
aku sedang tak ingin membuat kesepakatan dengan sunyi
Medan, 13 Januari 2011
-Lamhot Susanti Saragih-
Labels: POEMS
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)