|
---|
Tuesday, July 14, 2009
SINGLE MOTHER
Saput kakiku tipis, semakin menipis
Menapaki kerikil kehidupan
Buat kita berdua, kau dan mama
Karena Dady alpa, jauh disana
Bayu semilir membelai ikalmu
Berpeluk guling pengganti Dady
Tak ada Cynderella menjelang tidur
Karena Mama masih kerja lembur
Dirembang pagi mama berkemas
Kuurai keritingmu yang berpilin pilin
Mahkota indah tak bertara
Titisan leluhur dari Italia dan Afrika
Memang hitam engkau
Tetapi jelita diantara wanita
Bertumbuh penuh dengan lupe cinta
Membuat Mama bahagia
Anakku, jangan pernah benci
Dia bukan mantan Daddy
Tetapi darah dagingmu sendiri
Yang selalu berdoa dan mencintai
HAPPY BIRTHDAY MY LOVE
Hari hari datang dan pergi
Tahun pun silih berganti
Mahkota makin menipis dan memutih
Namun cintaku tak pernah usai
Pasang surut kita dayungi
Hujan panas pun kita payungi
Duka tawa saling berbagi
Membuat sayangku semakin terbuai
Kini langit taklagi biru
Namun mata tetap berbinar
Raga dan hati merekat menyatu
Berlabuh tanpa keluh....bersamamu
Tahun pun silih berganti
Mahkota makin menipis dan memutih
Namun cintaku tak pernah usai
Pasang surut kita dayungi
Hujan panas pun kita payungi
Duka tawa saling berbagi
Membuat sayangku semakin terbuai
Kini langit taklagi biru
Namun mata tetap berbinar
Raga dan hati merekat menyatu
Berlabuh tanpa keluh....bersamamu
Selamat Ulang tahun isteriku
Putih Salju 6 juni 2009
p a p i ....
Terima kasih papi
Kau didik kami
Kau korbankan diri
Agar kami mandiri
Dengan topi kau gagah
Mengayuh sepeda warna merah
Ke Monas hingga keruma
Tak kenal lelah
Tak kenal lelah
Di usia senja
Kau renda kesetiaan
Berdiakonia dekat Bandara
Bagi mereka yang papa
Kini malam tak berbintang
Gerimis tangis malaikat
Menyambutmu dengan sangkakala
Selamat jalan papi
Kelapa Gading, Januari 2009
RINDU SIBOLGA
Sanjo menjelang patang
Aku dan Inang duduk diteras depan
Menanti Amang pulang dari onan
Membawa aso aso kesukaan
Sembari minum kopi sidikkalang
Si buyuang menjaja kacang goreang
Sasukku sakaleng gadang
Mangimbo ambo nak pulang
Inaaanng
Note: onan = pasar; sasukku:25 sen;
BOrhaT ma DainAnG
Alunan denting piano
Mengiringi langkah langkah kecil
Aku dan anakku bergandengan
Menuju altar
Dijung karpet merah
Tangannya kuserahkan
Disambut penuh lupe cinta
Calon suami pujaan hati
Dengan resmi menjadi suami
Diikuti adat tradisi
Penuh untaian pepatah indah
Dan musik menyayat hati
Bait bait sendu kutembangkan
Selembar ulos kusampirkan
Borhat ma dainang
Ke kampungmu yang baru
Rembang menjelang petang
Roda mercy berderik pelan
Selamat jalan anakku sayang
Aku terpaku ...kehilangan
Note: Borhat ma dainag (Selamat jalan putriku)
Labels: POEMS
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)