Sunday, April 10, 2011

NAPAK TILAS

Nyeri rindu menyeruak tulang
Terbayang dua wajah renta
Tersenyum dari dua nisan tanpa nama
Di punggung bukit semak duka
Dipenghujung dasawarsa

Sembilu tajam meretas ari ari
Dipendam dikolong rumah panggung
Dikerindangan daun daun hijau
yang beterbangan menyapa bulan
Selemparan batu dari tepian rindu

                                 Sungai jernih cerling


Kemilau air cerling menari dipori pipi
Bebatuan menggosok tanpa benang
Pulang bersiulkan sarung mandar
Berkasut sandal jepang
diundakan sawah basah

Kupicing mata kuengkol sepeda
melewati dua bukit menikung ke sekolah
Buka Register kumal, tertawa
nilai rapor tidaklah istimewa
Tapi nekad bermimpi jadi pejabat Negeri

Kerabat penderes getah tetap terlunta
Rindu mendengar sajak merdeka
Tergolek tikar anyaman sendiri
Dibuai paduan suara kodok dan jangkrik
Tanpa sinetron rumah dan mobil mewah

                                                                Durian Sibolga lezat harum


Semilir angin nostalgia berembus
Bau amis getah menjadi parfum
Beradu tajam aroma durian harum
Menusuk rongga dada terbuka

Berjoget meliuk liuk di jalan berlobang
Telusuri tebing cadas dan kelokan
Tanjakan dan ganti persnelling gardan
Kupejam retina menduga dusun tua
Yang telah ditapaki semasa remaja
Selalu terbawa dalam mimpi
Menjadi materi Buku Biography

                                          Jalan meliuk liuk


Sibolga, 23 Desember 2010



0 Comments:

Post a Comment



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

FREE HOT VIDEO | HOT GIRL GALERRY